Social Items

PEDOMAN PROTEKSI RADIASI

1.        Pendahuluan
Semua zat radioaktif dan radiasi pengion dapat menimbulkan resiko bahaya radiasi baik untuk kesehatan dan keselamatan manusia dn lingkungannya, jika tidak dikendalikan dengan baik. Proteksi radiasi adalah suatu sistim untuk mengendalikan bahaya tersebut dengan menggunakan peralatan proteksi dan kerekayasaan yang canggih serta mengikuti peraturan proteksi yang sudah dibakukan. Kemungkinan bahaya radiasi itu disebabkan penyinaran tubuh sebelah luar (eksterna), jika sumber radiasi berada di luar tubuh dan mungkin disebabkan penyinaran dalam tubuh jika sumber radiasi berada dalam tubuh.
Pengalaman telah membuktikan bahwa dengan menggunakan sistem pembatasan dosis terhadap penyinaran tubuh baik radiasi yang berasal dari sumber luar tubuh kemungkinan resiko bahaya radiasi dapat diabaikan. Petugas Proteksi Radiasi dengan mengikuti peraturan proteksi radiasi dan menggunakan peralatan proteksi yang canggih dapat menyelamatkan pekerja radiasi dan masyarakat pada umumnya.
Prosedur yang biasa dipakai untuk mencegah dan mengendalikan bahaya radiasi adalah :
a.    Meniadakan bahaya radiasi
b.    Mengisolasi bahaya radiasi dari manusia
c.    Mengisolasi manusia dari bahaya radiasi

Untuk menerapkan tiga prinsip proteksi di atas dilaksanakan oleh  Petugas proteksi. Prinsip pertama cukup jelas dengan mentaati dan melaksanakan peraturan proteksi radiasi; kedua dengan merancang tempat kerja; menggunakan peralatan proteksi yang baik dan penahanan radiasi yang memadai sehingga kondisi kerja dan lingkungannya aman dan selamat; ketiga memerlukan pemonitoran dan pengawasan secara terus-menerus baik pekerja radiasi maupun lingkungannya dengan menggunakan alat pemonitoran perorangan, pemonitoran lingkungan dan survei meter.

2.        Aturan Dasar Proteksi Radiasi
Radiasi eksterna yang berasal dari zat radioaktif atau pesawat sinar-X yang dirancang khusus memeproduksi sinar-X baik untuk keperluan diagnostic maupun terapi dan sumber lainnya. Mengingat disamping manfaat dari radiasi eksterna yang merupakan radiasi pengion potensial menimbulkan bahaya radiasi, sedangkan secara teknik mustahil meniadakan sumber tersebut, maka bahaya penyinaran radiasi eksterna terhadap petugas maupun lingkungannya dapat dikendalikan dengan tiga aturan dasar proteksi radiasi :
a.        Memperkecil waktu penyinaran
b.        Mengusahakan jarak dari sumber radiasi sejauh mungkin
c.         Menggunakan penahan radiasi 

A.       Faktor Waktu
Perencanaan dan persiapan harus dilakukan dengan hati-hati agar penyinaran sependek mungkin. Hal ini memerlukan pekerja radiasi harus terlatih dan terdidik dan berpengalaman, sehingga dia terampil dan melaksanakan pekerjaan pada waktu  yang relatif pendekdan tidak tergesa-gesa.
Untuk tujuan proteksi pemanfaatan factor waktu berlaku hubungan :
D = D x t
Dimana D = dosis total, D= laju dosis dan t, waktu penyinaran. Contoh :
1.    NBD = 50 mSv per tahun, satu tahun 50 minggu, NBD dalam seminggu = 1 mSv = 1000 uSv. Berapa lama seorang pekerja radiasi harus bekerja jika lalu dosis 50 uSv/jam.
D =   D x t
1000   =   50 x t
T   =   20 jam
2.    Jika seorang pekerja radiasi katagori A bekerja 40 jam dalam seminggu.
       Berapa laju dosis yang diterima oleh pekerja tersebut,
D         =   D x t
1000   =   50 x t
D         =   1000 uSv/jam
                   40
            =   25 uSv/jam
3.      Berapa besar laju dosis yang diterima oleh pekerja radiasi lategori B, bila NBD = 15 mSv per tahun dan lama ia bekerja 40 jam dalam seminggu.
4.      Nilai dosis (NBD) untuk anggota masyarakat 5 mSv per tahun. Berapa laju dosis yang diterima oleh anggota masyarakat tersebut, pada daerah yang ditempati terus menerus dalam seminggu (168 jam per minggu) oleh anggota masyarakt tersebut.

B.      Jarak
Suatu sumber berbentuk titik akan memancarkan radiasi secara seragam kesegala arah. Fluks radiasi pada jarak r dari sumber mengikuti hukum kebalikan jarak pangkat dua. Oleh karena itu dosis berhubungan langsung dengan fluks, maka laju dosis juga mengikuti hukum kebalikan jarak pangkat dua. Hal ini hanya benar jika sumber titik, dan mengabaikan penyerapan radiasi antara sumber dan detektor.
Dalam pekerjaan radiografi di asumsikan sumber bentuk titik. Hokum kebalikan jarak pangkat dua untuk dosis adalah :
          D~  2    atau D =     k                          (2)
                                     r                            2
dimana K adalah konstanta untuk sumber tertentu. Apabila laju dosis D pada
jarak R dari sumber dan D2 laju dosis pada jarak r2 dari sumber, maka  : D1 r12              = D      r22                          (3)
       D2                          = D         r12
                                           r2                                                       
Contoh : laju dosis pada jarak 2 m dari  sumber gamma adalah 400 uSv / jam.
Hitung jarak pada laju dosis 25 uSv/jam.
                   D2 .        r12          = D2                      r22
                          R22                        =   U    r12
                                                                 D2
                                                          = 400 . 22                          = 64    m
                   R                     =  u64 m = 8 m

C.      Penahanan Radiasi 
                   Metode ketiga untuk mengendalikan bahaya radiasi eksterna ialah dengan menggunakan penahan radiasi. Metode ini yang biasanya lebih di sukai, oleh karena menciptakan kondisi kerja yang aman. Disamping itu faktor waktu dan jarak dapat dipantau terus-menerus pada waktu pelaksanaan kerja, agar pekerja radiasi dapat terjamin keselamatannya.
                   Jumlah penahan radiasi yang diperlukan bergantung pada macam radiasi macam radiasi aktivitas dan laju dosis.
1.      Penahan radiasi untuk partikel alpha.
Partikel alfa sangat mudah diserap, cukup dengan menggunakan sehelai kertas tipis sudah cukup untuk menahannya. Penahan radiasi untuk alfa tidak ada masalah.
2.      Penahan radiasi untuk partikel bĂȘta.
Partikel beta mempunyai daya tembus yang lebih besar dari alfa. Jangkauan energi partikel beta biasanya terletak antara 1-10 mev yang memerlukan penahan radiasi setebal 10mm Perspex untuk menyerapnya secara sempurna. Kadang-kadang radiasi diperlakukan secara sederhana dengan menganggap bahwa partikel beta bahayanya tidak seperti gamma dan netron. Tetapi harus diingat bahwa sumber beta pada jarak 3 mm dengan aktivitas 1 MBq menghasilkan laju dosis kira-kira 1 Gy/jam.
Satu masalah penting yang harus diperhatikan dalam memilih bahan penahan radiasi, untuk radiasi beta ialah radiasi bremsstrahlung yang dihasilkan pada waktu partikel beta diperlambat dengan cepat oleh atom-atom penahan radiasi. Fraksi partikel beta yang dapat menghasilkan bremsstrahlung diperkirakan ,7 adalah nomor atom penahan radiasi dan E energi partikel beta dalam Mev. Hal ini berarti untuk menahan patikel beta harus digunakan bahan dengan nomor atom yang kecil seperti aluminium dan Perspex untuk mengurangi keluarnya radiasi bremsstrahlung.
3.      Penahan radiasi untuk radiasi gamma dan sinar-X
Apabila radiasi gamma dan sinar-X melalui suatu bahan dan pelemah secara eksponensial. Laju dosis yang disebabkan oleh radiasi gamma dan sinar-X sesudah melalui penahan radiasi adalah :
            Dt = De-ut
Do     adalah laju dosis tanpa penahan radiasi
Di      adalah laju dosis sesudah melalui penahan radiasi dengan ketebalan t dan koefisien ebsorpsi u

PEDOMAN PROTEKSI RADIASI ; RADIASI EKSTERNA

Radiografer
PEDOMAN PROTEKSI RADIASI

1.        Pendahuluan
Semua zat radioaktif dan radiasi pengion dapat menimbulkan resiko bahaya radiasi baik untuk kesehatan dan keselamatan manusia dn lingkungannya, jika tidak dikendalikan dengan baik. Proteksi radiasi adalah suatu sistim untuk mengendalikan bahaya tersebut dengan menggunakan peralatan proteksi dan kerekayasaan yang canggih serta mengikuti peraturan proteksi yang sudah dibakukan. Kemungkinan bahaya radiasi itu disebabkan penyinaran tubuh sebelah luar (eksterna), jika sumber radiasi berada di luar tubuh dan mungkin disebabkan penyinaran dalam tubuh jika sumber radiasi berada dalam tubuh.
Pengalaman telah membuktikan bahwa dengan menggunakan sistem pembatasan dosis terhadap penyinaran tubuh baik radiasi yang berasal dari sumber luar tubuh kemungkinan resiko bahaya radiasi dapat diabaikan. Petugas Proteksi Radiasi dengan mengikuti peraturan proteksi radiasi dan menggunakan peralatan proteksi yang canggih dapat menyelamatkan pekerja radiasi dan masyarakat pada umumnya.
Prosedur yang biasa dipakai untuk mencegah dan mengendalikan bahaya radiasi adalah :
a.    Meniadakan bahaya radiasi
b.    Mengisolasi bahaya radiasi dari manusia
c.    Mengisolasi manusia dari bahaya radiasi

Untuk menerapkan tiga prinsip proteksi di atas dilaksanakan oleh  Petugas proteksi. Prinsip pertama cukup jelas dengan mentaati dan melaksanakan peraturan proteksi radiasi; kedua dengan merancang tempat kerja; menggunakan peralatan proteksi yang baik dan penahanan radiasi yang memadai sehingga kondisi kerja dan lingkungannya aman dan selamat; ketiga memerlukan pemonitoran dan pengawasan secara terus-menerus baik pekerja radiasi maupun lingkungannya dengan menggunakan alat pemonitoran perorangan, pemonitoran lingkungan dan survei meter.

2.        Aturan Dasar Proteksi Radiasi
Radiasi eksterna yang berasal dari zat radioaktif atau pesawat sinar-X yang dirancang khusus memeproduksi sinar-X baik untuk keperluan diagnostic maupun terapi dan sumber lainnya. Mengingat disamping manfaat dari radiasi eksterna yang merupakan radiasi pengion potensial menimbulkan bahaya radiasi, sedangkan secara teknik mustahil meniadakan sumber tersebut, maka bahaya penyinaran radiasi eksterna terhadap petugas maupun lingkungannya dapat dikendalikan dengan tiga aturan dasar proteksi radiasi :
a.        Memperkecil waktu penyinaran
b.        Mengusahakan jarak dari sumber radiasi sejauh mungkin
c.         Menggunakan penahan radiasi 

A.       Faktor Waktu
Perencanaan dan persiapan harus dilakukan dengan hati-hati agar penyinaran sependek mungkin. Hal ini memerlukan pekerja radiasi harus terlatih dan terdidik dan berpengalaman, sehingga dia terampil dan melaksanakan pekerjaan pada waktu  yang relatif pendekdan tidak tergesa-gesa.
Untuk tujuan proteksi pemanfaatan factor waktu berlaku hubungan :
D = D x t
Dimana D = dosis total, D= laju dosis dan t, waktu penyinaran. Contoh :
1.    NBD = 50 mSv per tahun, satu tahun 50 minggu, NBD dalam seminggu = 1 mSv = 1000 uSv. Berapa lama seorang pekerja radiasi harus bekerja jika lalu dosis 50 uSv/jam.
D =   D x t
1000   =   50 x t
T   =   20 jam
2.    Jika seorang pekerja radiasi katagori A bekerja 40 jam dalam seminggu.
       Berapa laju dosis yang diterima oleh pekerja tersebut,
D         =   D x t
1000   =   50 x t
D         =   1000 uSv/jam
                   40
            =   25 uSv/jam
3.      Berapa besar laju dosis yang diterima oleh pekerja radiasi lategori B, bila NBD = 15 mSv per tahun dan lama ia bekerja 40 jam dalam seminggu.
4.      Nilai dosis (NBD) untuk anggota masyarakat 5 mSv per tahun. Berapa laju dosis yang diterima oleh anggota masyarakat tersebut, pada daerah yang ditempati terus menerus dalam seminggu (168 jam per minggu) oleh anggota masyarakt tersebut.

B.      Jarak
Suatu sumber berbentuk titik akan memancarkan radiasi secara seragam kesegala arah. Fluks radiasi pada jarak r dari sumber mengikuti hukum kebalikan jarak pangkat dua. Oleh karena itu dosis berhubungan langsung dengan fluks, maka laju dosis juga mengikuti hukum kebalikan jarak pangkat dua. Hal ini hanya benar jika sumber titik, dan mengabaikan penyerapan radiasi antara sumber dan detektor.
Dalam pekerjaan radiografi di asumsikan sumber bentuk titik. Hokum kebalikan jarak pangkat dua untuk dosis adalah :
          D~  2    atau D =     k                          (2)
                                     r                            2
dimana K adalah konstanta untuk sumber tertentu. Apabila laju dosis D pada
jarak R dari sumber dan D2 laju dosis pada jarak r2 dari sumber, maka  : D1 r12              = D      r22                          (3)
       D2                          = D         r12
                                           r2                                                       
Contoh : laju dosis pada jarak 2 m dari  sumber gamma adalah 400 uSv / jam.
Hitung jarak pada laju dosis 25 uSv/jam.
                   D2 .        r12          = D2                      r22
                          R22                        =   U    r12
                                                                 D2
                                                          = 400 . 22                          = 64    m
                   R                     =  u64 m = 8 m

C.      Penahanan Radiasi 
                   Metode ketiga untuk mengendalikan bahaya radiasi eksterna ialah dengan menggunakan penahan radiasi. Metode ini yang biasanya lebih di sukai, oleh karena menciptakan kondisi kerja yang aman. Disamping itu faktor waktu dan jarak dapat dipantau terus-menerus pada waktu pelaksanaan kerja, agar pekerja radiasi dapat terjamin keselamatannya.
                   Jumlah penahan radiasi yang diperlukan bergantung pada macam radiasi macam radiasi aktivitas dan laju dosis.
1.      Penahan radiasi untuk partikel alpha.
Partikel alfa sangat mudah diserap, cukup dengan menggunakan sehelai kertas tipis sudah cukup untuk menahannya. Penahan radiasi untuk alfa tidak ada masalah.
2.      Penahan radiasi untuk partikel bĂȘta.
Partikel beta mempunyai daya tembus yang lebih besar dari alfa. Jangkauan energi partikel beta biasanya terletak antara 1-10 mev yang memerlukan penahan radiasi setebal 10mm Perspex untuk menyerapnya secara sempurna. Kadang-kadang radiasi diperlakukan secara sederhana dengan menganggap bahwa partikel beta bahayanya tidak seperti gamma dan netron. Tetapi harus diingat bahwa sumber beta pada jarak 3 mm dengan aktivitas 1 MBq menghasilkan laju dosis kira-kira 1 Gy/jam.
Satu masalah penting yang harus diperhatikan dalam memilih bahan penahan radiasi, untuk radiasi beta ialah radiasi bremsstrahlung yang dihasilkan pada waktu partikel beta diperlambat dengan cepat oleh atom-atom penahan radiasi. Fraksi partikel beta yang dapat menghasilkan bremsstrahlung diperkirakan ,7 adalah nomor atom penahan radiasi dan E energi partikel beta dalam Mev. Hal ini berarti untuk menahan patikel beta harus digunakan bahan dengan nomor atom yang kecil seperti aluminium dan Perspex untuk mengurangi keluarnya radiasi bremsstrahlung.
3.      Penahan radiasi untuk radiasi gamma dan sinar-X
Apabila radiasi gamma dan sinar-X melalui suatu bahan dan pelemah secara eksponensial. Laju dosis yang disebabkan oleh radiasi gamma dan sinar-X sesudah melalui penahan radiasi adalah :
            Dt = De-ut
Do     adalah laju dosis tanpa penahan radiasi
Di      adalah laju dosis sesudah melalui penahan radiasi dengan ketebalan t dan koefisien ebsorpsi u